Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Utopia

Adakah semburat senyum yang melekat di hatimu? Mungkin saja ada. Sebab ada beberapa senyum yang tidak mudah kita lupa sekalipun kuat usaha untuk melupakannya. Pun, ada beberapa senyum yang selalu kita nantikan: lengkungan manis dari bibir orang-orang yang kita kasihi. Sebuah kebahagiaan yang sulit diungkapkan. Sepertinya kau merindu. Rindu yang penuh, hampir tumpah. Kata orang jarak bukanlah penghalang. Maka pejamkan mata dan seketika senyum itu muncul. Kau mencoba berulang-ulang sampai berhasil. Dan ya, kau melihatnya. Senyum yang ganjil. Mencoba memahami semuanya. Waktu bergerak. Dunia berputar. Doa, harapan, dan cita-cita. Entah kenapa kau masih berdiri di tempat yang sama.  T api, omong kosong macam apa ini?  Katamu, kau punya pengharapan dan doa.  Bagaimana?  Bukankah kau terus mengatakan itu? Bahkan kau terus memikirkannya. Doa apa yang kau rapal? Pengharapan apa yang kau ingin? Cita-cita apa yang hendak kau gapai?

Ketidakjelasan

Kamar terasa pengap. Tak ada ventilasi dan kipas angin teriba mati. Udara panas memenuhi ruangan. Masih ada pewangi yang sedikit membuat pernafasan sedikit segar. Pikiranmu melayang. Mengangkasa. Melihat wajah-wajah yang berpendar. Dalam diam kau mengamati. Satu persatu kau tatap perlahan. Sebagian kau mengenali meski tak begitu jelas dan kurang begitu yakin. Kau bingung dengan apa yang terjadi. Semua serba abu-abu. Tidak jelas. Satu-satunya yang jelas barangkali adalah ketidakjelasan itu sendiri. Malam semakin tua. Beberapa menit lagi hari berganti. Dini hari. Pagi yang menipu, katamu. Maka rapalkanlah doa. Sampaikanlah apa yang menjadi keresahanmu. Berceritalah sesekali untuk kemudian menjadi sering dan selalu. Lampiaskan secara baik-baik. Sempatkan di tengah kesibukanmu. Waktu bersamaNya yang mungkin kau sudah mulai lupa. Semoga hilang segala ragu. Semoga lekas datang waktu bertemu.