Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Guru Ngaji

Di kampung saya, ketika anak sudah masuk usia sekolah, adalah sebuah keharusan mulai belajar membaca Alquran. Biar imbang antara kebutuhan dunia dan akhirat. Secara tidak langsung, kita diajarkan untuk tidak mendikotomi ilmu. Belajar ilmu dunia itu penting, belajar ilmu agama itu perlu. Dulu TPA belum ada. Kegiatan belajar membaca Alquran diselenggarakan di teras masjid tiap bakda maghrib. Suasana sangat ramai. Anak-anak sangat antusias untuk belajar. Beberapa datang diantar orang tuanya. Mereka langsung mengerubungi guru ngaji yang mereka senangi untuk dapat giliran paling awal. Masih ingat saya menggunakan buku iqra' yang sudah kusam, lungsuran dari kakak-kakak saya. Meski begitu saya tetap bangga. Saya membayangkan betapa senangnya sebentar lagi bisa membaca Alquran. Kemudian akan mengkhatamkannya untuk yang pertama kali. Lalu orang tua saya akan mengadakan syukuran kecil-kecilan atas capaian anaknya. Dan yang terakhir tidak pernah terjadi. Hahaha Guru yang mengajar pun buka...

Batas Terjauh

Sesuatu yang hendak terjadi maka terjadilah. Biarkan mengalir menuju muaranya. Barangkali itu titik puncak dari segalanya. Jarak tempuh terjauh. Batas maksimal yang bisa direngkuh. Tak perlu menjadi yang paling bahagia atau sedih. Secukupnya untuk diri. Sewajarnya dari apa yang diperlu. Yang lewat tak ada jaminan kembali. Yang hilang tak selalu harus dicari. Jika beruntung, akan menemukan dengan atau tanpa bantuan siapapun. Kehilangan kata. Tak bisa menggambarkan apapun. Puing yang berkeping semakin banyak. Pecahan dari keyakinan yang dibangan sejak lama, hilang seketika.. Mungkin harus akhiri. Sudah bagus berjalan sejauh ini.