Sebagian manusia dengan segala kelebihannya sadar atau tidak menjelma
menjadi Tuhan-Tuhan kecil. Mengatur seenak hati, segala omongannya
harus dituruti, dan antikritik. Mengklaim apa yang keluar dari mulutnya
adalah kebenaran dan harus diyakini,diperhatikan,diamalkan. Tanpa mereka
sadar bahwa manusia punya banyak kekurangan.
Orang-orang seperti ini selalu mengedepankan ego. Ingin selalu didengarkan, ingin selalu diperhatikan, ingin ditempatkan diposisi tertinggi. Tapi disaat bersamaan mereka menutup telinga dari pembicaraan orang luar, acuh terhadap sekitar dan menginjak-injak harga diri orang lain. Bicara masalah perasaan tapi menyakiti perasaan manusia lainnya. Ada semacam inkonsistensi disini. Mungkin mereka lupa bahwa bukan cuma mereka yang memiliki perasaan. Orang lain juga.
Orang-orang seperti ini selalu mengedepankan ego. Ingin selalu didengarkan, ingin selalu diperhatikan, ingin ditempatkan diposisi tertinggi. Tapi disaat bersamaan mereka menutup telinga dari pembicaraan orang luar, acuh terhadap sekitar dan menginjak-injak harga diri orang lain. Bicara masalah perasaan tapi menyakiti perasaan manusia lainnya. Ada semacam inkonsistensi disini. Mungkin mereka lupa bahwa bukan cuma mereka yang memiliki perasaan. Orang lain juga.
Antikritik. Mungkin karena
pandangan subyektifnya merasa benar maka segala tindak tanduknya
dianggap juga benar. Ketika ada teguran dianggap angin lalu saja. Yang
lebih parah adalah ketika ditegur malah marah-marah dengan telunjuk
tegak mengacung kearah penegur lantas mulut berfatwa: kurang ajar,
bajingan, dan ajektif sejenis. Kalau tidak, menumpahkan
kekesalan pada teman-temannya dengan versi cerita yang dibuat mirip
drama sinetron.
Siapa Tuhan-Tuhan kecil itu? Barangkali diri kita sendiri. Setiap kita berpotensi menjadi Tuhan-Tuhan kecil. Karena terlalu seringnya kita melihat keburukan orang lain lantas kita lupa memperbaiki diri sendiri.
Siapa Tuhan-Tuhan kecil itu? Barangkali diri kita sendiri. Setiap kita berpotensi menjadi Tuhan-Tuhan kecil. Karena terlalu seringnya kita melihat keburukan orang lain lantas kita lupa memperbaiki diri sendiri.
Siapa tahu…
Komentar