Kau merasa kehilangan. Entah itu apa. Seperti ada sesuatu berharga yang hilang tiba-tiba. Ini jauh membingungkan daripada kau kehilangan sesuatu yang jelas-jelas ada. Sesuatu yang ada itu kalau lenyap, setidaknya kau tau kalau dia pernah ada.
Barangkali benar, bertambah dewasa adalah perkara kita mengakrabi kehilangan. Semakin dewasa kau akan semakin banyak mengalami kehilangan. Dalam bentuk apapun. Tapi tuhan Maha adil, segaris dengan kehilangan, kau akan menemukan sesuatu yang baru. Begitu terus siklusnya sampai dunia benar-benar tamat.
Keindahan senja tidak hilang. Hanya saja keindahannya mulai diabaikan. Bukan, bukan diabaikan. Senja dinikmati dengan cara yang berbeda. Warna senja tidak hanya menghiasi hati-hati yang gelap, dia mulai (meng/di)akrab(i) oleh dunia modern. Dengan dalil estetika dunia maya, senja mulai menghias dunia instagram. Nilai indahnya sudah bergeser dari aslinya. Keindahan senja terdistorsi oleh modernitas. Perwujudnnya tidak sama.
Hah! Tulisan apa pula ini! Tidak jelas.
Sama dengan kehilangan, dunia ini penuh dengan ketidak jelasan. Dunia abu-abu. Tersamarkan.
Perasaanmu juga sama tidak jelasnya. Serasa rasa-rasa itu cuma perasaan.
Jadi bagaimana?
Komentar